Ulasan
Kegiatan Uji Petik Finalisasi Monitoring Tools P3MI dan BKLN
Dalam Rangka penguatan perlindungan
bagi Pekerja Migran Indonesia
Jumat 16 Desember 2022, Jaringan Buruh Migran [ JBM] dan ILO Jakarta melakukan Uji petik matrik sebagai proses uji coba dan validasi monitoring tool ke P3MI dan BLK - LN dalam rangka finalisasi matrik monitoring bagi penyedia layanan untuk penguatan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia. Hadir dalam kegiatan uji petik ini adalah, tim peneliti JBM (Iswanti, Prasetyohadi dan Ega Melindo) dan Sinthia Harkrisnowo National Project Coordinator ILO – SAFE & FAIR. Dalam kegiatan Uji Petik ini para peneliti dan perwakilan ILO Jakarta melakukan kunjungan ke PT Isti Jaya mandiri dan BKLN. Berlangsung secara luring tatap muka sejak pukul 11.00 sampai dengan 17.00. Mekanisme yang digunakan untuk melakukan uji petik ini adalah dengan menguji cobakan lembar monitoring tools yang telah dibuat oleh peneliti JBM, sekaligus juga menghitung durasi pengisian lembar monitoring, pengukuran ini dilakukan untuk melihat sejauh mana lembar monitoring ini dapatsecara efisien dapat digunakan oleh pemerintah dalam melakukam pengawasan.
“Kegiatan pertemuan hari ini
menambah informasi dan pengetahuan bagi kami P3MI dan BKLN , ke depan informasi
dan pengetahuan ini akan coba kami bagikan kepada rekan- rekan tentang
pentingnya ada SOP tertulis, pendokumentasian dam pencatatan yang baik ke depannya.
" menurut perwakilan P3MI dan BKLN.
Kegiatan uji petik ini merupakan tahapan akhir program Jaringan Buruh Migran bekerja
sama dengan ILO dan Kemenaker untuk memfinalisasi monitoring tools yang
merupakan mandat Kempen 294 tahun 2020 tentang Keputusan Menaker Nomor 294
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Pada Masa
Adaptasi Kebiasaan Baru. Kepmen ini di
sahkan untuk melindungi PMI pada saat masa adaptasi kebiasaan baru. Meskipun
pemerintah telah mencabut kebijakan PPKM namun monitoring tools ini masih dapat
digunakan untuk penyedia layanan, baik pemerintah ataupun swasta untuk
perlindungan PMI pada masa transisi pandemi.
Peneliti Jaringan Buruh Migran,
Iswanti mengharapkan beberapa hal di kegiatan uji petik agar monitoring tools ini dapat
diimplementasikan. “Dengan menyisir ceklist tools ini P3MI dapat memetik
berupaya memenuhi indikator sebagai upaya peningkatan perlindungan bagi Pekerja
Migran Indonesia. Harapannya tool ini dapat dipergunakan bagi pemerintah dalam
menjalankan pengawasan ketenagakerjaan" tutur Iswanti.
Lebih lanjut Shintia Harkrisnowo,
Koordinator Program Safe and Fair ILO Indonesia menggaris bawahi bahwa "Instrumen monitoring sebagai turut
mendokumentasikan secara terukur pelaksanaan pengawasan yang dapat dianalysis
untuk perbaikan layanan dan peningkatan kepatuhan. Layanan yang berkualitas dan
terkoordinasi serta menjangkau pekerja migran Indonesia akan memastikan
pemenuhan hak-hak dan pengalaman migrasi yang positif, instrument monitoring
dapat sebagai alat untuk mendokumentasikan". (Ega Melindo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar